In God We Trust

"Seberapa banyak hamba yang ingat Tuhannya diambang putus asa?"
"Sebanyak syukur yang tiada henti kurasakan sejak kau cintai"

Pertanyaan bodoh
Kedua kami tidak hobi berhitung, terutama menyoal kasih
Andai yang satu itu bisa dikalkulasikan, pastilah aku sudah hidup ongkang kaki makan cinta
Sebab selain sama, bahasa kami pun ia utarakan dalam cara yang sederhana sekaligus luarbiasa
Sebagaimana aku, lelaki ini pasti sedikit gila Alasan sempurna untuk saling suka

"Kiranya, sepanjang apakah doa yang diucapkan para penderita?"
"Cinta?"
"Ya"
"Sepanjang penantian sabar dan pinta yang berulang membawamu padaku"
"Kau pandai merangkai kata, Nona"
"Tidakkah lebih terdengar merana?"
"Adakah kau mempercayaiku?"
"Tentu, Tuan. Meski harus kutumbuhkan perlahan"
"Bagus. Biarlah kupupuk dengan membuatmu bahagia".







Comments

Popular Posts